Enamel gigi yang setara dengan kaca merupakan materi kuat, namun sekaligus rapuh. Meski begitu, jika kerapuhan gigi dibandingkan dengan pecahan kaca, gigi memiliki daya tahan yang lebih kuat.
Buktinya, walaupun gigi terus menerus dipergunakan untuk mengunyah, namun nyatanya gigi kita menjadi semakin kuat setiap harinya.
Para peneliti mengibaratkan kemampuan ini dengan struktur mikro seperti "keranjang anyaman" yang terdapat pada enamel gigi manusia.
"Hal ini masih menjadi misteri, bagaimana gigi bisa sekuat itu," ujar Brian Lawn dari National Institute of Standards and Technology yang dikutip oleh Times of India, Rabu (15/4/2009).
Dalam studi ini, para peneliti mengambil sampel gigi manusia, berang-berang, dan beberapa gigi hewan lain. Kemudian memperlakukan gigi tersebut layaknya potongan besi dan mempraktekan skenario seperti gerakan menggigit.
Lawn menjelaskan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekuat apa gigi dapat bertahan sebelum menjadi rusak.
Tim peneliti menemukan bahwa struktur mikro berbentuk seperti "keranjang anyaman" pada enamel gigi ternyata menahan retakan yang terbentuk dan berpotensi merusak serta menyebar ke seluruh permukaan gigi.
"Temuan ini menjelaskan, mengapa ketika para dokter gigi memeriksa gigi orang dewasa, mereka dapat mengetahui jika pada gigi tersebut terdapat banyak retakan. Padahal gigi tersebut masih tetap utuh," ujar Lawn.
Ketebalan enamel dan ukuran gigi juga dapat mempengaruhi seberapa kuat gigi dapat mengunyah makanan.
Penelitian ini pun bermanfaat pula bagi para ahli antropologi. Karena mereka dapat menggunakan informasi tentang enamel sebagai rujukan studi tentang evolusi gigi pada primata dan hewan lain secara umum.
Struktur enamel pun dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan substansi sejenis, termasuk juga untuk penggantian gigi palsu.
Sumber: Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar