Sebanyak 10 ribu tenaga kerja Indonesia (TKI) bakal dikirim ke Vietnam untuk mengerjakan investasi pabrik kosmetik. Proses inisiasi kontrak telah terjadi saat Trade Expo Indonesia 2009 di Pekan Raya Jakarta Kemayoran.
Direktur Promosi Badan Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Endang Sulistyaningsih menuturkan, telah ada permintaan sebanyak 10 ribu TKI dari investor Malaysia yang hendak menanamkan modalnya di Vietnam.
"Mereka akan membangun pabrik kosmetik bermerek dagang Indonesia di Vietnam," kata Endang di Jakarta, Selasa, 3 November 2009.
Endang menambahkan, mereka lebih memilih TKI ketimbang tenaga kerja Vietnam, karena mengaku sudah terbiasa menggunakan TKI saat beroperasional di Malaysia. Bahkan, standar gaji TKI lebih tinggi dibandingkan pekerja lokal Vietnam.
"Kalau pakai tenaga kerja Vietnam akan terkendala bahasa lokal," kata dia. Selain itu dari sisi skill, pekerja Indonesia lebih terampil dibandingkan pekerja Vietnam.
Sebanyak 10 ribu pekerja Indonesia sektor formal tersebut akan dipekerjakan untuk proses konstruksi dan operasional setelah pabrik dibangun.
Selain investor Malaysia, dalam pameran tersebut juga diinisasi sebanyak seribu TKI yang akan dikontrak Aljazair, yang terdiri dari 800 orang di sektor konstruksi dan 200 orang di sektor migas.
"Juga ada permintaan dari Nigeria sebanyak 1.000 orang. Untuk sektor konstruksi sebanyak 550 orang, housekeeper sebanyak 200 orang, sektor migas sebanyak 100 orang, menjadi chef sebanyak 50 orang, dan tenaga medis sebanyak 100 orang," kata Endang.
Dari beberapa inisiasi kontrak pekerja Indonesia terampil tersebut, kata dia, terkumpul sebanyak US$62,4 juta perkiraan remitansi yang kembali ke Indonesia.
"Saya yakin 50 persen dari komitmen tersebut bakal terealisasi tahun depan, karena kontrak mereka bersifat jangka panjang, antara 3 hingga 5 tahun," ujar Endang.
Dalam kontrak kerja tersebut, akan digunakan standar gaji internasional sesuai suplai dan demand pasar global. Gaji pekerja Indonesia di luar negeri, bervariasi dari semisal profesi tukang batu US$250 per bulan hingga yang termahal US$4.000 per bulan.
vivanews.com
03 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar