Ancaman besar menghantui pengguna BlackBerry. Software yang seharusnya untuk upgrade BlackBerry ternyata berisi program mata-mata yang dibuat perusahaan AS. Pemilik BlackBerry sebaiknya lebih waspada.
Masalah BlackBerry yang disusupi program mata-mata itu menjadi topik sejumlah media internasional. Masalah itu menimpa pengguna BlackBerry di Abu Dhabi, yang melakukan upgrade software ditawarkan oleh operator Etisalat.
Operator yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah Uni Emirat Arab itu mengirim SMS ke pengguna BlackBerry untuk mengikuti link guna mengupdate ponselnya. Tapi setelah melakukan update, konsumen mengalami permasalahan baterai cepat habis.
Menurut penyelidikan lembaga independen, baterai itu cepat terkuras karena digunakan oleh program mata-mata. Hal itu menyebabkan ribuan keluhan ke Etisalat menanyakan cara mengatasi masalah itu.
Dalam pernyataannya menanggapi komplain itu, Etisalat menyatakan software itu sebagai upgrade yang dibutuhkan untuk memperbaiki layanan. Upgrade itu disebut-sebut untuk memenuhi standar 3G.
Sementara Etisalat belum memecahkan masalah itu, produsen BlackBerry Research in Motion (RIM) mengonfirmasikan aplikasi yang dipasang itu adalah program mata-mata. Program itu dibuat oleh perusahaan swasta di Silicon Valley bernama SS8 Networks Inc.
SS8 seperti disebutkan di brosurnya adalah sebagai pemimpin penyedia solusi pengintersep komunikasi, serta penyedia solusi mata-mata global yang sesuai aturan.
Perusahaan itu memasarkan layanannya ke agen intelejen, penegak hukum, serta operator telekomunikasi. Etisalat merupakan satu dari dua perusahaan telekomunikasi utama di Uni Emirat Arab. Etisalat memiliki lebih dari 145.000 pengguna BlackBerry.
RIM tampak lepas tangan mengenai masalah itu. RIM menyatakan tidak pernah menyetujui instalasi software itu. Selain itu juga tidak terlibat dalam uji coba, promosi serta distribusi software itu.
“Sumber independen telah menyimpulkan software itu bisa menyebabkan akses tidak sah ke data pribadi rahasia yang disimpan di BlackBerry user," kata perusahaan itu dalam pernyataan sepanjang delapan halaman.
Lalu apakah BlackBerry kurang aman? CEO perusahaan keamanaan Vaksin.com Alfons Tanuwijaya mengatakan BlackBerry sebaiknya digunakan untuk urusan umum saja.
Untuk pejabat yang berhubungan dengan hal yang sangat sensitif dan menyangkut rahasia negara, harus menghindari penggunaan BlackBerry. “Menggunakan jalur komunikasi yang diamankan lebih baik,” paparnya.
Namun Alfons memberi catatan keamanan BlackBerry dibandingkan kompetitor lain sesama smartphone dapat dikategorikan lebih baik. Hal itu karena email yang di download pengguna BlackBerry terlebih dulu lewat server RIM sebelum diteruskan ke jaringan provider.
Server RIM sendiri memiliki pengamanan enkripsi. Sedangkan kompetitor lain mengandalkan 100 % pada jaringan provider tanpa enkripsi yang membuat sistemnya relatif kurang aman.
Namun Alfons masih mengingatkan tidak ada satupun pengamanan atau enkripsi yang tidak bisa dijebol. “Proses pengamanan komunikasi vital harus selalu di evaluasi dan berevolusi sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman,” paparnya. (inilah.com)
Masalah BlackBerry yang disusupi program mata-mata itu menjadi topik sejumlah media internasional. Masalah itu menimpa pengguna BlackBerry di Abu Dhabi, yang melakukan upgrade software ditawarkan oleh operator Etisalat.
Operator yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah Uni Emirat Arab itu mengirim SMS ke pengguna BlackBerry untuk mengikuti link guna mengupdate ponselnya. Tapi setelah melakukan update, konsumen mengalami permasalahan baterai cepat habis.
Menurut penyelidikan lembaga independen, baterai itu cepat terkuras karena digunakan oleh program mata-mata. Hal itu menyebabkan ribuan keluhan ke Etisalat menanyakan cara mengatasi masalah itu.
Dalam pernyataannya menanggapi komplain itu, Etisalat menyatakan software itu sebagai upgrade yang dibutuhkan untuk memperbaiki layanan. Upgrade itu disebut-sebut untuk memenuhi standar 3G.
Sementara Etisalat belum memecahkan masalah itu, produsen BlackBerry Research in Motion (RIM) mengonfirmasikan aplikasi yang dipasang itu adalah program mata-mata. Program itu dibuat oleh perusahaan swasta di Silicon Valley bernama SS8 Networks Inc.
SS8 seperti disebutkan di brosurnya adalah sebagai pemimpin penyedia solusi pengintersep komunikasi, serta penyedia solusi mata-mata global yang sesuai aturan.
Perusahaan itu memasarkan layanannya ke agen intelejen, penegak hukum, serta operator telekomunikasi. Etisalat merupakan satu dari dua perusahaan telekomunikasi utama di Uni Emirat Arab. Etisalat memiliki lebih dari 145.000 pengguna BlackBerry.
RIM tampak lepas tangan mengenai masalah itu. RIM menyatakan tidak pernah menyetujui instalasi software itu. Selain itu juga tidak terlibat dalam uji coba, promosi serta distribusi software itu.
“Sumber independen telah menyimpulkan software itu bisa menyebabkan akses tidak sah ke data pribadi rahasia yang disimpan di BlackBerry user," kata perusahaan itu dalam pernyataan sepanjang delapan halaman.
Lalu apakah BlackBerry kurang aman? CEO perusahaan keamanaan Vaksin.com Alfons Tanuwijaya mengatakan BlackBerry sebaiknya digunakan untuk urusan umum saja.
Untuk pejabat yang berhubungan dengan hal yang sangat sensitif dan menyangkut rahasia negara, harus menghindari penggunaan BlackBerry. “Menggunakan jalur komunikasi yang diamankan lebih baik,” paparnya.
Namun Alfons memberi catatan keamanan BlackBerry dibandingkan kompetitor lain sesama smartphone dapat dikategorikan lebih baik. Hal itu karena email yang di download pengguna BlackBerry terlebih dulu lewat server RIM sebelum diteruskan ke jaringan provider.
Server RIM sendiri memiliki pengamanan enkripsi. Sedangkan kompetitor lain mengandalkan 100 % pada jaringan provider tanpa enkripsi yang membuat sistemnya relatif kurang aman.
Namun Alfons masih mengingatkan tidak ada satupun pengamanan atau enkripsi yang tidak bisa dijebol. “Proses pengamanan komunikasi vital harus selalu di evaluasi dan berevolusi sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman,” paparnya. (inilah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar