Kekhawatiran akan virus flu H1N1 (flu babi) kian menjadi-jadi. Terlebih lagi di Inggris. Kekhawatiran itu kian dirasakan masyarakat di Inggris menyusul kematian mendadak seorang anak perempuan dan seorang dokter akibat flu H1N1. Kematian Chloe Buckley, bocah berusia 6 tahun itu sangat mengejutkan..
Sebab anak tersebut sangat sehat beberapa hari sebelum mulai mengalami gejala flu. Dia dibawa ke dokter pada Rabu, 8 Juli waktu setempat dan meninggal keesokan harinya.
Kemudian pada Sabtu, 11 Juli waktu setempat, Dr Michael Day (64) asal Kota Bedfordshire juga meninggal setelah terkena flu babi. Hasil tes menunjukkan keduanya positif flu babi. Namun pemeriksaan saat ini masih dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian kedua orang itu.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan keduanya benar meninggal akibat flu babi, bukannya akibat masalah kesehatan lainnya, maka berarti jumlah kematian pada orang yang sehat di Inggris menjadi tiga orang. Seorang lagi meninggal pada Jumat, 10 Juli waktu setempat.
Sejauh ini hampir 10 ribu orang di Inggris dipastikan menderita flu babi. Sudah 17 penderita yang meninggal akibat virus flu tipe baru itu.
Pemerintah Inggris telah mengingatkan bahwa jumlah kasus flu babi bisa melonjak hingga 100 ribu kasus per hari. Dan diperkirakan virus tersebut nantinya bisa menjangkiti hingga 50 persen populasi Inggris.
122 Penduduk Indonesia Positif Flu Babi
Penyebaran virus H1N1 (flu babi) sangat cepat. Dari 112 orang, per 14 Juli 2009 sudah menjadi 122 penderita positif flu babi. Menteri Kesehatan mensinyalir virus ini terus berdatangan dari luar negeri.
"Sekarang 122 penderita positif flu babi di Indonesia, 40 orang kontingen paduan suara Indonesia yang dikirim ke Korea juga suspect flu babi, tapi sebagian sudah sembuh dan dipulangkan," ujar Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, saat berbincang dengan wartawan di rumahnya, Jl Denpasar No 15, Kuningan, Jakarta Selatan.
Menurut Siti, penyebaran virus flu babi berasal dari luar negeri, terutama kunjungan wisatawan mancanegara ke tanah air. Siti mengaku tidak mempunyai wewenang untuk melarang kedatangan pelancong asing yang membawa flu babi ini.
"Sebagian besar terbawa dari luar negeri. Ini serangan dari luar tapi kita kan tidak bisa menghambat orang yang masuk ke Indonesia," keluh Siti. (Telegraph/detik)
Sebab anak tersebut sangat sehat beberapa hari sebelum mulai mengalami gejala flu. Dia dibawa ke dokter pada Rabu, 8 Juli waktu setempat dan meninggal keesokan harinya.
Kemudian pada Sabtu, 11 Juli waktu setempat, Dr Michael Day (64) asal Kota Bedfordshire juga meninggal setelah terkena flu babi. Hasil tes menunjukkan keduanya positif flu babi. Namun pemeriksaan saat ini masih dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kematian kedua orang itu.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan keduanya benar meninggal akibat flu babi, bukannya akibat masalah kesehatan lainnya, maka berarti jumlah kematian pada orang yang sehat di Inggris menjadi tiga orang. Seorang lagi meninggal pada Jumat, 10 Juli waktu setempat.
Sejauh ini hampir 10 ribu orang di Inggris dipastikan menderita flu babi. Sudah 17 penderita yang meninggal akibat virus flu tipe baru itu.
Pemerintah Inggris telah mengingatkan bahwa jumlah kasus flu babi bisa melonjak hingga 100 ribu kasus per hari. Dan diperkirakan virus tersebut nantinya bisa menjangkiti hingga 50 persen populasi Inggris.
122 Penduduk Indonesia Positif Flu Babi
Penyebaran virus H1N1 (flu babi) sangat cepat. Dari 112 orang, per 14 Juli 2009 sudah menjadi 122 penderita positif flu babi. Menteri Kesehatan mensinyalir virus ini terus berdatangan dari luar negeri.
"Sekarang 122 penderita positif flu babi di Indonesia, 40 orang kontingen paduan suara Indonesia yang dikirim ke Korea juga suspect flu babi, tapi sebagian sudah sembuh dan dipulangkan," ujar Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari, saat berbincang dengan wartawan di rumahnya, Jl Denpasar No 15, Kuningan, Jakarta Selatan.
Menurut Siti, penyebaran virus flu babi berasal dari luar negeri, terutama kunjungan wisatawan mancanegara ke tanah air. Siti mengaku tidak mempunyai wewenang untuk melarang kedatangan pelancong asing yang membawa flu babi ini.
"Sebagian besar terbawa dari luar negeri. Ini serangan dari luar tapi kita kan tidak bisa menghambat orang yang masuk ke Indonesia," keluh Siti. (Telegraph/detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar