Nenek Ma, yang berusia 102 tahun berbaur bersama teman sekelasnya
Dialah sosok Ma Xiuxian, dari kota Jinan, Propinsi Shandong Cina, yang menjadi salah seorang murid di Sekolah Dasar setempat.
Menurut harian setempat The Qilu Evening Post yang dikutip ruanghati.com mengatakan bahwa masa kecil sang nenek Ma memang tidak memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan karena kondisi perekonomian keluarga yang saat itu teramat miskin hingga pada usia 13 tahun Ma sudah menghabiskan masa kanak kanaknya menjadi pekerja di perusahaan pemital benang kapas.
Sobat ruang hati yang berbahagia, bila kita melihat betapa semangatnya sang nenek Ma untuk menghabiskan sisa usianya yang sudah sangat senja dan hanya tersisa dalam hitungan hari demi hari tersebut tidakkah membuat mata hati kita tergerak untuk lebih bersemangat untuk menuntut ilmu sampai kapanpun dan dalam kondisi seperti apapun.
Cerita Sang nenek Ma yang berusia 102 tahun ini cukup bisa menginspirasikan pada kita betapa sangat berharganya ilmu bahkan di sisa hidup yang sudah senjapun. Walaupun pemrakarsa kembalinya sang nenek ke Sekolah SD tersebut muncul dari sang putra termuda bernama Yi Fengxin yang berusia 58 tahun, tanpa motifasi kuat dari sang Nenek Ma tidak akan semua ini terjadi. Artinya keinginan keras dan motivasi Nenek Ma memang patut kita acungi jempol.
Mari Sobat Ruang Hati, kita ambil secuil kisah nyata dari negeri tirai bambu ini sebagai inspirator kita untuk tetap menuntut ilmu hingga ajal tiba. Salam hangat dari ruang hati yang terdalam.
Dialah sosok Ma Xiuxian, dari kota Jinan, Propinsi Shandong Cina, yang menjadi salah seorang murid di Sekolah Dasar setempat.
Menurut harian setempat The Qilu Evening Post yang dikutip ruanghati.com mengatakan bahwa masa kecil sang nenek Ma memang tidak memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan karena kondisi perekonomian keluarga yang saat itu teramat miskin hingga pada usia 13 tahun Ma sudah menghabiskan masa kanak kanaknya menjadi pekerja di perusahaan pemital benang kapas.
Sobat ruang hati yang berbahagia, bila kita melihat betapa semangatnya sang nenek Ma untuk menghabiskan sisa usianya yang sudah sangat senja dan hanya tersisa dalam hitungan hari demi hari tersebut tidakkah membuat mata hati kita tergerak untuk lebih bersemangat untuk menuntut ilmu sampai kapanpun dan dalam kondisi seperti apapun.
Cerita Sang nenek Ma yang berusia 102 tahun ini cukup bisa menginspirasikan pada kita betapa sangat berharganya ilmu bahkan di sisa hidup yang sudah senjapun. Walaupun pemrakarsa kembalinya sang nenek ke Sekolah SD tersebut muncul dari sang putra termuda bernama Yi Fengxin yang berusia 58 tahun, tanpa motifasi kuat dari sang Nenek Ma tidak akan semua ini terjadi. Artinya keinginan keras dan motivasi Nenek Ma memang patut kita acungi jempol.
Mari Sobat Ruang Hati, kita ambil secuil kisah nyata dari negeri tirai bambu ini sebagai inspirator kita untuk tetap menuntut ilmu hingga ajal tiba. Salam hangat dari ruang hati yang terdalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar