Sebuah makam salah satu keturunan Raja Paku Nata Ningrat ke-13 yang meledak di areal pemakaman Asta Tingggi, membuat areal pemakaman keturunan Raja Sumenep ini dipadati pengunjung. Hal ini dikarenakan, banyak para pengunjung yang penasaran yang ingin melihat langsung makam tersebut.
Ratusan pengunjung berasal dari berbagai daerah, di areal pemakaman keturunan Raja Sumenep atau Asta Tinggi. Para pengunjung ini penasaran dengan adanya ledakan yang menimpa sebuah makam pada lalu, sekitar pukul 22.30 wib). Sebuah makam keturunan Raja 13 dari Paku Nataningrat yang memerintah tahun 1879 hingga 1901, yakni Hajjah Raden Ajeng Salma binti K Abdul Latief, tiba-tiba meledak di areal pemakaman keturunan raja-raja di Asta Tinggi Sumenep.
Ledakan tersebut membuat makam yang terbuat dari marmer itu, hancur berantakan. Namun hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya ledakan. Berita adanya ledakan makam ini, membuatAsta Tinggi mulai dipadati pengungung. Juru kunci Asta Tinggi Sumenep Syafiuddin mengatakan, pasca kejadian meledaknya makam RA Salma binti K Abdul Latief yang tidak lain keturunan raja ke-13 dari Paku Nata Ningrat, mengundang perhatian pengunjung.
Bahkan, jumlah pengunjung naik 100 persen. Jika sebelumnya hanya 100 orang dalam sehari, kali ini pengunjung yang datang mencapai 200 orang lebih dan pengunjung yang datang tidak hanya dari Sumenep, namun juga dari luar Sumenep sangat banyak. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya ledakan.
Meski demikian menurut juru kunci Asta Tinggi, kejadian aneh dan tak lazim yang terjadi diareal Asta Tinggi Sumenep itu merupakan pertanda terjadinya sesuatu di kota Sumenep. Namun yang pasti, pertanda kejadian itu hingga saat ini belum bisa di artikan apa yang akan terjadi di Sumenep pada tahun 2010 ini.
Ratusan pengunjung berasal dari berbagai daerah, di areal pemakaman keturunan Raja Sumenep atau Asta Tinggi. Para pengunjung ini penasaran dengan adanya ledakan yang menimpa sebuah makam pada lalu, sekitar pukul 22.30 wib). Sebuah makam keturunan Raja 13 dari Paku Nataningrat yang memerintah tahun 1879 hingga 1901, yakni Hajjah Raden Ajeng Salma binti K Abdul Latief, tiba-tiba meledak di areal pemakaman keturunan raja-raja di Asta Tinggi Sumenep.
Ledakan tersebut membuat makam yang terbuat dari marmer itu, hancur berantakan. Namun hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya ledakan. Berita adanya ledakan makam ini, membuatAsta Tinggi mulai dipadati pengungung. Juru kunci Asta Tinggi Sumenep Syafiuddin mengatakan, pasca kejadian meledaknya makam RA Salma binti K Abdul Latief yang tidak lain keturunan raja ke-13 dari Paku Nata Ningrat, mengundang perhatian pengunjung.
Bahkan, jumlah pengunjung naik 100 persen. Jika sebelumnya hanya 100 orang dalam sehari, kali ini pengunjung yang datang mencapai 200 orang lebih dan pengunjung yang datang tidak hanya dari Sumenep, namun juga dari luar Sumenep sangat banyak. Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya ledakan.
Meski demikian menurut juru kunci Asta Tinggi, kejadian aneh dan tak lazim yang terjadi diareal Asta Tinggi Sumenep itu merupakan pertanda terjadinya sesuatu di kota Sumenep. Namun yang pasti, pertanda kejadian itu hingga saat ini belum bisa di artikan apa yang akan terjadi di Sumenep pada tahun 2010 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar