Tanaman pertama adalah Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa).
Tanaman ini tumbuh subur pada ketinggian 10 – 1.200 meter dari permukaan laut.Buahnya bulat dan berwarna merah tua jika matang.
Bagian tanaman yang dapat digunakan untuk obat adalah batang, daun, buah dan cangkang buah. Biji sangat beracun sehingga hanya digunakan sebagai obat luar. Adapun zat yang dikandung adalah :
Alkaloid, senyawa organic berfungsi sebagai detoksifikasi, menetralisir racun-racun di dalam tubuh.
Saponin merupakan fitonutrien. Senyawa ini bersifat antibakteri dan antivirus. Juga meningkatkan sIstem kekebalan tubuh, meningkatkan daya tahan, mengurangi kadar gula darah, mengurangi penggumpalan darah.
Flavonoid berindikasi antiperadangan dan mencegah pertumbuhan kanker.
Tanaman kedua adalah buah merah Papua (Pandanus Conoideus). Tanaman ini tumbuh di dataran tinggi Papua. Baru populer setelah diteliti oleh Drs. I Made Budi MSc yang mengamati kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi buah merah sebagai obat cacing, penyakit kebutaan, dan penyakit kulit.
Selain itu pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yg serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yg keras serta terkadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang yg terkena penyakit degeneratif seperti; hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker.
Dari hasil penelitian terhadap kandungan komposisi gizinya, ditemukan bahwa sari buah merah itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata):
- Karoten (12.000 ppm)
- Betakaroten (700 ppm)
- Tokoferol (11.000 ppm)
Disamping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain :
asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9, yg semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh.
Tanaman ketiga adalah Sarang Semut (Myrmecodia pendans) Tanaman ini secara tradisional telah digunakan oleh penduduk asli Papua untuk mengobati berbagai penyakit secara turun-temurun. Berdasarkan hasil penelitian modern didapati bahwa tanaman ini mengandung senyawa aktif penting seperti flavonoid, tokoferol, fenolik dan kaya akan berbagai mineral yang berguna sebagai anti-oksidan dan anti-kanker.
Dr. M. Ahkan Subroto, Ahli Peneliti Utama LIPI mengungkapkan bahwa senyawa aktif yang terkandung dalam Sarang Semut itu adalah flavonoid, tanin, dan poliefenol yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh.
Selain senyawa aktif di atas dalam Sarang Semut juga ditemukan kandungan bermanfaat lainnya, seperti tokoferol, magnesium, kalsium, besi, fosfor, natrium, dan seng. Berikut adalah keterangan singkat dari beberapa senyawa aktif bermanfaat yang terkandung dalam Sarang Semut:
* Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, antinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik. Penelitian-penelitian mutakhir telah mengungkap bahwa flavonoid tidak saja berguna untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker. Dan sebagai anti virus, fungsi flavonoid telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk melemahkan virus HIV /AIDS dan virus herpes. Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa flavonoid dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain, seperi asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan perionditis (radang, jaringan ikat penyangga akar gigi).
* Tanin merupakan astrigen yang mengikat dan mengendapkan protein berlebih dalam tubuh. Dalam bidang pengobatan tanin digunakan untuk mengobati diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir. Karena itu kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan zat ini.
* Polifenol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Rata-rata manusia bisa mengonsumsi polifenol dalam seharinya sampai 23 mg. Khasiat dari polifenol adalah anti mikroba dan menurunkan kadar gula darah. Asam fenolik merupakan kelas dari antioksidan atau senyawa yang menghilangkan radikal bebas, yang dapat menyumbat pembuluh darah dan mengakibatkan perubahan pada DNA yang dapat menimbulkan kanker dan penyakit lain.
* Tokoferol, penelitian menunjukkan bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas hingga 96%. Sedangkan Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol, sampai sekitar 313 ppm. Maka tidak heran herbal ini dikenal memiliki reaksi yang cepat dalam membantu menumpas kanker, tumor, dan berbagai bentuk benjolan yang bisa menjadi tumor atau kanker.
* Magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuseluler. Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut , misalnya, khasiat dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan peredaran darah, mengobati migren, gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.
* Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, implus saraf, dan pembekuan darah.
* Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transport oksigen, aktivor enzim.
* Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi.
* Natrium memilki peranan dalam keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan implus saraf, dan keseimbangan asam-basa.
* Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka.
Dimana letak keunikan Sarang Semut ?
Keunikan Sarang Semut terletak pada interaksi semut yang bersarang pada umbi yang terdapat lorong-lorong didalamnya. Kestabilan suhu di dalamnya membuat koloni semut betah berlama-lama bersarang di dalam tanaman ini. Dalam jangka waktu yang lama terjadilah reaksi kimiawi secara alami antara senyawa yang dikeluarkan semut dengan zat yang terkandung di dalam Sarang Semut, perpaduan inilah yang diduga membuat Sarang Semut ampuh mengatasi berbagai penyakit.
Saat ini pengguna Sarang Semut sebagai obat tidak terbatas di Indonesia saja namun juga di luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Jerman, Belanda, Inggris dan Amerika Serikat.
Tanaman ini tumbuh subur pada ketinggian 10 – 1.200 meter dari permukaan laut.Buahnya bulat dan berwarna merah tua jika matang.
Bagian tanaman yang dapat digunakan untuk obat adalah batang, daun, buah dan cangkang buah. Biji sangat beracun sehingga hanya digunakan sebagai obat luar. Adapun zat yang dikandung adalah :
Alkaloid, senyawa organic berfungsi sebagai detoksifikasi, menetralisir racun-racun di dalam tubuh.
Saponin merupakan fitonutrien. Senyawa ini bersifat antibakteri dan antivirus. Juga meningkatkan sIstem kekebalan tubuh, meningkatkan daya tahan, mengurangi kadar gula darah, mengurangi penggumpalan darah.
Flavonoid berindikasi antiperadangan dan mencegah pertumbuhan kanker.
Tanaman kedua adalah buah merah Papua (Pandanus Conoideus). Tanaman ini tumbuh di dataran tinggi Papua. Baru populer setelah diteliti oleh Drs. I Made Budi MSc yang mengamati kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi buah merah sebagai obat cacing, penyakit kebutaan, dan penyakit kulit.
Selain itu pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yg serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yg keras serta terkadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang yg terkena penyakit degeneratif seperti; hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker.
Dari hasil penelitian terhadap kandungan komposisi gizinya, ditemukan bahwa sari buah merah itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata):
- Karoten (12.000 ppm)
- Betakaroten (700 ppm)
- Tokoferol (11.000 ppm)
Disamping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain :
asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9, yg semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh.
Tanaman ketiga adalah Sarang Semut (Myrmecodia pendans) Tanaman ini secara tradisional telah digunakan oleh penduduk asli Papua untuk mengobati berbagai penyakit secara turun-temurun. Berdasarkan hasil penelitian modern didapati bahwa tanaman ini mengandung senyawa aktif penting seperti flavonoid, tokoferol, fenolik dan kaya akan berbagai mineral yang berguna sebagai anti-oksidan dan anti-kanker.
Dr. M. Ahkan Subroto, Ahli Peneliti Utama LIPI mengungkapkan bahwa senyawa aktif yang terkandung dalam Sarang Semut itu adalah flavonoid, tanin, dan poliefenol yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh.
Selain senyawa aktif di atas dalam Sarang Semut juga ditemukan kandungan bermanfaat lainnya, seperti tokoferol, magnesium, kalsium, besi, fosfor, natrium, dan seng. Berikut adalah keterangan singkat dari beberapa senyawa aktif bermanfaat yang terkandung dalam Sarang Semut:
* Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, antinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik. Penelitian-penelitian mutakhir telah mengungkap bahwa flavonoid tidak saja berguna untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker. Dan sebagai anti virus, fungsi flavonoid telah banyak dipublikasikan, termasuk untuk melemahkan virus HIV /AIDS dan virus herpes. Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa flavonoid dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain, seperi asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan perionditis (radang, jaringan ikat penyangga akar gigi).
* Tanin merupakan astrigen yang mengikat dan mengendapkan protein berlebih dalam tubuh. Dalam bidang pengobatan tanin digunakan untuk mengobati diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir. Karena itu kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan zat ini.
* Polifenol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Rata-rata manusia bisa mengonsumsi polifenol dalam seharinya sampai 23 mg. Khasiat dari polifenol adalah anti mikroba dan menurunkan kadar gula darah. Asam fenolik merupakan kelas dari antioksidan atau senyawa yang menghilangkan radikal bebas, yang dapat menyumbat pembuluh darah dan mengakibatkan perubahan pada DNA yang dapat menimbulkan kanker dan penyakit lain.
* Tokoferol, penelitian menunjukkan bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas hingga 96%. Sedangkan Sarang Semut kaya akan antioksidan tokoferol, sampai sekitar 313 ppm. Maka tidak heran herbal ini dikenal memiliki reaksi yang cepat dalam membantu menumpas kanker, tumor, dan berbagai bentuk benjolan yang bisa menjadi tumor atau kanker.
* Magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuseluler. Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut , misalnya, khasiat dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan jantung, melancarkan peredaran darah, mengobati migren, gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.
* Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, implus saraf, dan pembekuan darah.
* Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transport oksigen, aktivor enzim.
* Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi.
* Natrium memilki peranan dalam keseimbangan elektrolit, volume cairan tubuh, dan implus saraf, dan keseimbangan asam-basa.
* Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka.
Dimana letak keunikan Sarang Semut ?
Keunikan Sarang Semut terletak pada interaksi semut yang bersarang pada umbi yang terdapat lorong-lorong didalamnya. Kestabilan suhu di dalamnya membuat koloni semut betah berlama-lama bersarang di dalam tanaman ini. Dalam jangka waktu yang lama terjadilah reaksi kimiawi secara alami antara senyawa yang dikeluarkan semut dengan zat yang terkandung di dalam Sarang Semut, perpaduan inilah yang diduga membuat Sarang Semut ampuh mengatasi berbagai penyakit.
Saat ini pengguna Sarang Semut sebagai obat tidak terbatas di Indonesia saja namun juga di luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Jerman, Belanda, Inggris dan Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar